GAK USAH GENGSI LAKUKAN HAL INI KALAU GAK MAU KEUANGAN SEKARAT DI AKHIR BULAN



Iya, traktiran gaji pertamaku Lis. Tenang aja nanti kalau kurang kita pesan lagi!” jelas Dina sambil senyum sumringah.

Hayooo siapa yang sering ngelakuin hal kayak Dina nih? Traktir teman-teman sekantor saat terima gaji pertama boleh-boleh aja sih, tapi ingat ya, jangan jadi sesuatu yang dibiasakan.

Jangan remehkan kebiasaan-kebiasaan kecil kayak gini. Bukan gak mungkin kalau sering-sering, isi rekeningmu bisa zonk terus.

Buat yang udah kerja, jangan sampai lupa diri. Simak dan terapkan deh tujuh hal ini supaya tetap punya tabungan:

Gak gampang traktir teman

Traktir teman-teman makan di restoran atau cafe kekinian emang seru dan bikin suasana ngumpul jadi menyenangkan. Budaya traktir-mentraktir biasanya dilakukan sama mereka yang baru aja terima gaji pertama, naik gaji, dapat promosi jabatan, atau lagi ulang tahun.

Boleh aja sih kalau mau “syukuran” saat lagi bahagia dan ingin berbagi sama orang-orang terdekat. Tapi ingat, ini bukan kewajiban lho, melainkan tradisi yang gak jarang dipaksakan.

Punya prinsip untuk gak gampang traktir teman-teman saat dapet rezeki lebih itu bukan sebuah kesalahan atau aib. Apalagi kalau ternyata baru mulai kerja. Gaji pertama bisa lebih dioptimalkan buat mulai merencanakan tujuan keuangan masa depan dong.

Jangan takut dinilai pelit atau gak mau berbagi. Sesekali boleh deh traktir-traktir, tapi pilah waktu yang pas dan cek juga kondisi keuangan. Kalau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih pas-pasan, ya gak usah.

Gak gampang minjemin uang

Di dunia pertemanan yang namanya pinjam-meminjam uang emang sering gak terelakkan. Tapi, bukan berarti ini sesuatu yang wajar dan boleh jadi kebiasaan.

Saat ada teman yang pasang tampang memelas dan melontarkan seribu satu macam alasan buat pinjam uang ke kamu, jangan mudah terjebak.

Cek dulu deh profil calon peminjam, apa benar-benar buat keperluan yang mendesak atau hanya karena mereka konsumtif?

Gak gampang meminjamkan uang bisa jadi salah satu cara kamu menjaga dan mengelola keuangan pribadi. Kalau kamu saja masih punya kewajiban tagihan kartu kredit misalnya, gak usah deh sok royal pinjemin sana-sini demi dinilai baik.

Rajin bawa bekal

Siapa bilang bawa bekal makan itu cuma buat anak TK atau SD? Walau sudah bekerja, rajin bawa bekal bukan hal terlarang kok! Selain lebih menghemat pengeluaran, bawa makanan dari rumah juga jauh lebih higienis.

Coba saja deh hitung berapa pengeluaran para pekerja kalau sudah menyangkut soal makanan. Mulai dari beli sarapan, makan siang, hingga camilan sore. Itu belum ditambah kalau ada acara nongkrong sepulang kerja.

Kapan bisa nabung kalau kayak gitu setiap hari? Sesekali bolehlah jajan kalau emang bosen dengan masakan rumah. Tapi kalau bisa bawa bekal, kenapa harus keluar duit lebih buat makan?

Gak perlu malu dan gengsi. Nanti kalau sedang butuh dana dan gak punya tabungan, apakah rasa malu dan gengsi itu bisa menyelamatkan kamu?

Gak latah beli gadget

Zaman serba gadget kayak gini emang sering bikin kita terpicu buat menganut gaya hidup konsumtif. Tahu sendiri kan kalau hampir setiap bulan beragam jenis gadget baru muncul di pasaran dan bikin banyak orang “gatel” pengin beli? Kalau gatel digaruk aja, jangan beli gadget dong. (Lah?)

Kalau memang gadget lama masih berfungsi dengan baik, ya gak perlu diganti setiap ada model terbaru kan? Punya prinsip gak latah beli gadget gak akan bikin kita tersingkir dari pergaulan kok.

Gak terbuai ajakan nongkrong setiap hari

Namanya juga jiwa muda. Walau lelah seharian beraktivitas di kantor, bakal kuat-kuat aja nongkrong sampai pagi kalau diajak teman-teman.

Iya sih, melepas kepenatan bekerja dengan nongkrong, ngobrol, dan makan bareng teman-teman emang paling asyik. Tapi inget, ini ada konsekuensinya lho, terutama buat kesehatan dompet.

Nongkrong sekali-kali sih boleh banget buat refreshing. Tapi jangan tiap hari juga. Buat apa dari luar kelihatan gaul kalau kenyataannya harus utang sana-sini?

Gak apply kartu kredit kalau belum butuh

Punya kartu kredit saat sudah mulai bekerja dan punya penghasilan sendiri sah-sah saja. Selama kita sudah paham benar tanggung jawab yang ada di balik penggunaan si kartu sakti ini.

Tapi kalau belum paham dan merasa belum sanggup mengatur mengatur penggunaannya, jangan nekat atau coba-coba. Bisa-bisa lebih besar pasak daripada tiang lho!

Dan ingat juga, buat yang sudah punya kartu kredit, terapkan sikap gak apply kartu kredit tambahan kalau gak butuh. Jangan malah koleksi kartu kredit dari semua bank padahal gaji cuma cukup buat satu kartu doang. Itu namanya harakiri.

Buat yang sedang berpikir untuk punya kartu kredit pertama, selektif juga ya sama kartu kredit yang akan dipilih. Pastikan kamu sudah mempelajari dan membandingkan semua produk yang ada supaya dapat manfaat optimal.

Kalau habis liburan gak usah lebay beli oleh-oleh

Sudah jadi tradisi orang Indonesia kalau ada teman atau kerabat yang mau pergi berlibur pasti langsung diserbu sama pesan, “Jangan lupa oleh-oleh ya!” Ini nih yang suka bikin kita jadi sembunyi-sembunyi kalau mau liburan.

Gak usah merasa gak enak soal membeli oleh-oleh. Kalau emang ada bujet lebih, ya beli saja sewajarnya dan itu pun prioritaskan buat mereka yang benar-benar dekat dengan kita.

Jangan sampai kita malah lebay beli ini-itu ya. Pas pulang nanti baru sadar kalau bujet beli oleh-oleh lebih besar dari bujet liburannya. Nah lho?

Melakukan hal-hal yang berkaitan sama penghematan bukan sesuatu yang memalukan. Selama kita gak berlebihan dan jadi pelit sih gak apa-apa kok. Tujuan kita bekerja dan memiliki penghasilan tentu mau mewujudkan kehidupan masa depan yang lebih baik kan?

Nah, kalau mau mimpi itu terwujud, gak usah gengsi bilang “Tidak” untuk pengeluaran yang gak penting. Jangan cuma karena gengsi atau mau kelihatan keren, masa depanmu pun jadi taruhannya.

Menukarkan point rewards kartu kredit dengan Rupiah.
Point rewards adalah point hadiah yang diberikan kepada pengguna kartu kredit sesuai dengan nilai transaksi yang dibayar dengan kartu kredit tersebut. Setiap kartu kredit memiliki ketentuan perhitungan rewards point yang berbeda-beda. Selain bisa ditukarkan dengan berbagai tawaran dari bank Anda juga bisa menukarkan point rewards kartu kredit Anda menjadi Rupiah, harga perpointnya berbeda tergantung masing-masing bank.

Untuk bantuan dan informasi penukaran point reward kartu kredit Anda menjadi Rupiah silahkan hubungi :
0811-757-369 / WA
Office : 021-6458659
Website : www.pointchanger.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penukaran Point Reward Kartu Kredit PANIN

Penukaran Point Reward Kartu Kredit Standard Chartered Bank

Penukaran Point Reward Kartu Kredit CIMB NIAGA